Secara administratif Taman Wisata Alam Sicike-cike termasuk Desa Pancar Nuli, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Pada umumnya keadaan topografi lapangan TWA Sicike-cike sebagian bergelombang berat dan sebagian bergelombang sedang dan ringan, dengan ketinggian antara 1.500-2.000 m dpl.
Selalu disebut dgn rasa takzim oleh kturunan sipitu Marga, yaitu Angkat, ujung, bintang,capah,gajah,kudadi
Mereka mempunyai legenda ajaib yg menjelaskan ttg trjadinya danau itu. Ditengah danau selalu terlihat 2 ekor angsa berenang dan tujuh bulir padi berbuah. Siapapun yg berkunjung kesana merasakan aura mistis penuh misteri yg menyelimuti kompleks tsb.
Di samping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai tempat wisata juga terdapat beberapa obyek yang dapat dinikmati, antara lain : keindahan danau, gejala alam dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain adalah lintas alam, berkemah serta foto hunting. Hutan Wisata Sicike-cike, dengan potensi flora dan fauna yang dapat dijadikan sebagai laboratorium penelitian hutan. Keberadaan kawasan ini juga memberikan manfaat bagi penduduk sebagai sumber air resapan, bila dikembangkan akan menjai obyek wisata yang potensial pada masa mendatang.
Tetapi perbukitan ini lebih penting scara ekologis karena 3 buah sungai yaitu Lae Pandaroh, Lae Simblln, dan Lae Mbilulu berhulu disana. Air minum dan irigasi di 3 kecamatan sangat tergantung pada kelestarian Hutan Sicike-Cike.
(from: DAIRI, The Hidden Prosperity:43 & http://www.dairikab.com)
0 komentar:
Posting Komentar